Selasa, 16 Desember 2008

Tentang Cincau Hitam...........

Kita mengenal dua jenis cincau, yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Keduanya berbeda dalam hal warna, cita-rasa, penampakan, bahan baku, dan cara pembuatan. Cincau hijau dibuat dari daun cincau (Premna oblongifolia Merr) tanpa proses pemanasan. Sedangkan cincau hitam dibuat dari seluruh bagian tanaman janggelan dengan bantuan proses pemanasan dan penambahan pati serta abu "Qi". Kedua cincau tersebut rasanya enak, kenyal, dan hampir menyerupai agar-agar.

APA ITU CINCAU HITAM?????

Cincau hitam adalah salah satu dessert jenis jeli yang paling populer di Indonesia, Filipina, Taiwan, China, dan Korea. Dessert ini bukan saja nikmat di santap ketika matahari bersinar terik, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Hal ini disebabkan banyaknya kandungan serat larut air yang terdapat di dalam cincau hitam, maka dessert ini berpotensi untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif akibat gizi lebih. Secara tradisional, cincau hitam dikenal memiliki berbagai khasiat sebagai obat batuk, obat diare, obat murus darah, dan obat kemarauan, sedangkan di Korea Selatan, cincau hitam yang dibuat dengan menambahkan rempah-rempah tertentu ke dalam adonannya, dipromosikan sebagai makanan kesehatan. Selain itu juga, di China dan Taiwan cincau hitam atau lebih dikenal dengan nama hsian tsao digunakan sebagai obat untuk menurunkan tekanan darah dan obat diuretik. Seiring dengan trend global akan pangan fungsional, sejumlah penelitian tentang cincau hitam telah mulai berkembang.

Cincau hitam umumnya disajikan bersama-sama dengan potongan-potongan kecil buah-buahan, irisan kelapa muda, sirup encer, atau sebagai es campur. Yang paling populer di masyarakat adalah sebagai bagian dari es campur. Cincau dan es campur adalah dua wujud yang tak terpisahkan, karena tanpa cincau dapat dipastikan es campur akan terasa kurang lengkap dan kurang sedap. Kini penggunaan cincau semakin meluas, akrab dengan semua lapisan masyarakat dan dapat dijumpai di warung-warung pinggir jalan, kaki lima, gerobak dorong, pasar tradisional, pasar swalayan, restoran, hotel berbintang, dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya.

TANAMAN JANGGELAN
Bahan baku utama cincau hitam adalah tanaman janggelan (Mesona palustris BL). Tanaman janggelan merupakan tanaman perdu. Tingginya antara 30-60 cm. Tanaman janggelan tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 150-1.800 meter dari permukaan laut. Tumbuh menyebar di Jawa Barat (sekitar Gunung Salak, Batujajar, Ciampea, dan Ciomas), Jawa Tengah (Gunung Ungaran, Gunung Ijen), Sulawesi, Bali, Lombok, dan Sumbawa

Dengan semakin digemarinya cincau hitam oleh seluruh lapisan masyarakat,
maka tanaman janggelan mempunyai nilai ekonomis yang semakin penting. Pembudidayaannya sangat mudah karena tidak memerlukan pemeliharaan yang khusus. Penanaman dilakukan dengan pola tanam tumpang sari, bersama-sama dengan tanaman lain, seperti kacang panjang, cabe, kedelai, jagung, dan mentimun.

Setelah berumur 3-4 bulan dari saat tanam, dilakukan pemanenan pertama dengan cara memotong sebagian tanaman menggunakan sabit sehingga bagian yang tertinggal dapat tumbuh kembali. Pada pemanenan yang kedua, semua tanaman dicabut sampai ke akar-akarnya. Panen terbaik dapat dilakukan pada bulan ketujuh setelah ditanam. Pohon janggelan yang telah dipanen selanjutnya dikeringkan dengan cara menghamparkannya di atas permukaan tanah, hingga warnanya berubah dari hijau menjadi coklat tua. Tanaman
cincau yang telah kering inilah yang merupakan bahan baku utama pembuatan cincau hitam.

NILAI GIZI
Daun janggelan (bahan utama cicau hitam) mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100 gramnya, terutama jika ditinjau dari kandungan mineral dan vitaminnya (lihat Tabel). Akan tetapi cincau hitam (produk jadi) merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan gizinya. Kandungan terbesar adalah air, hampir mencapai 98 persen. Dengan alasan ini banyak orang yang menggunakan cincau hitam sebagai makanan rendah energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan tubuh. Cincau dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir menjadi gemuk.

Walaupun sumbangan gizinya sangat kecil, tetapi kehadiran cincau dalam minuman dingin sering dilakukan untuk menciptakan warna-warni yang menarik dan kontras. Tentu juga untuk membantu menimbulkan sensasi rasa dan imajinasi yang mengasyikkan saat minuman diteguk dan menggelinding di tenggorokan.

Selain sebagai bahan makanan, cincau juga memiliki kegunaan sebagai obat. Konon cincau dapat digunakan sebagai penurun panas badan, demam, sakit perut (perut mual), diare, batuk, pencegah gangguan pencernaan, dan penurun tekanan darah tinggi.

Tabel Komposisi gizi daun cincau per 100 gram bahan mentah

Komponen Gizi Daun Cincau

Energi (kkal)

122

Protein (g)

6

Lemak (g)

1

Karbohidrat (g)

26

Kalsium (mg)

100

Fosfor (mg)

100

Besi (mg)

3,3

Vitamin A (SI)

10750

Vitamin B1 (mg)

80

Vitamin C (mg)

17

Sumber: Direktorat Gizi, DepKes (1992)





2 komentar:

liseum mengatakan...

Yang butuh bibit pohon cincao bisa hubungi kami chasiapro@gmail.com atau -82136712513 @Trims Prabowo Jogja

liseum mengatakan...

Yang butuh bibit cincao bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh indonesia. @trims Prabowo JOgja